KERABAT MAYA
Thursday, 5 August 2010
Menyeru dalam Kebaikan
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma”ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran:104)
Dari Abu Hurairah ra. berkata Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja yang mengajak kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannnya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud ‘Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri ra., berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja yang menunjukan (mengajak) kepada kebaikan, maka ia mendapat pahala orang yang mengerjakan kebaikan itu” (HR. Muslim)
Beruntunglah orang-orang yang menyeru kedalam kebaikan. Ia akan mendapat pahala seperti orang yang mengerjakan kebaikan itu. Seorang muadzin akan mendapat pahala sebanyak orang yang menghadiri shalat berjamaah di masjid, karena dia telah berjasa mengajak orang untuk shalat. Dengan mengajak saja akan mendapat pahala. Itulah keuntungan berdakwah.
Sungguh merugi bagi orang-orang yang mengajak kedalam dosa. Ia akan mendapat dosa sebanyak orang yang berbuat dosa akibat ajakannya itu. Selain dari itu, dalam ajaran Islam ada yang disebut pahala dan dosa rintisan.
Jika sesorang berbuat kebaikan, kemudian ada orang lain yang menirunya (walaupun dia sendiri tidak mengajaknya) juga dia akan mendapat pahala tambahan. Sama halnya dengan perbuatan dosa. Jika seseorang berbuat kejahatan dan ada orang lain yang meniru kejahatan itu (walaupun dia tidak mengajaknya), maka dia kan mendapat dosa tambahan. Perhatikanlah hadis berikut:
Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata: Sesungguhnya Rasulllah SAW bersabda; “Tiap-tiap jiwa yang terbunuh dengan penganiayaan, maka putra Adam yang pertama (Qabil) mendapat bagian dari dosa penumpahan darah, karena dialah orang pertama yang melakukan pembunuhan” (HR. Bukhari Muslim)
Meskipun berdakwah itu mempunyai keuntungan yang amat besar, akan tetapi harus waspada, jika antara lidah dan amal bertolak belakang. Dikisahkan bahwa ada seorang penduduk neraka yang sedang disiksa. Dia berputar-putar dalam neraka itu, dengan kondisi yang mengerikan. Ususnya sampai keluar akibat siksaan. Kemudian penduduk neraka bertanya tentang keadaannya: “Mengapa kamu demikian? Bukankah engkau selalu menyeru kedalam kebaikan?” Kemudian orang itu menjawab: “Benar. Aku menyeru kedalam kebaikan, tapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku melarang orang-orang berbuat kejahatan, tetapi aku sendiri yang melakukannya”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment