menghayati perih
perpisahan
dalam perasaan,
hati tercabik
menyebabkan luka
ngilunya memastikan
hidup masih ada
hati masih hidup
jarak telah mencincang
keteguhan diripun runtuh seketika
airmata membanjir tumpah
seolah selaput mata telah pecah
mulut mandul tak lahirkan bicara
kata kata mati terkunci
dalam peti di bilik jantung
kepergian memang menyakitkan
sedangkan percakapan
hilang terbawa angin
tinggal sepi jadi peneman
berharap tunggu waktu pertemuan
hai pengarang jantung
ampuni aku
atas sakit yang kau tanggungkan
No comments:
Post a Comment